Langsung saja ya! Untuk pengertian rangka batang silahkan buka-buka kembali catetan ato diktatnya.
Metode yang umum digunakan dalam penyelesaian rangka batang :
Langkah-langkah penyelesaian rangka batang dengan Cremona :
Langkah pertama mencari reaksi tumpuan
Shortcut aja karena geometrinya simetris dan bebannya tipikal
RA = RB = 6P : 2
RA = RB = 600 kg
Beri notasi pada setiap batang dan simpul
Langkah kedua tentukan skala penggambaran, misal diambil 1 : 100 ( 1 cm pada gambar mewakili 100 kg gaya )
Langkah ketiga, simpul yang hanya memiliki maksimal Dua batang yang belum diketahui
Adalah simpul A dan B, gambar dimulai dari simpul A.
Langkah ke empat inventarisir gaya2 pada simpul A (dimulai dari gaya yang paling awal diketahui)
Urutan penggambaran RA – ½ P – a1 – b1
Terakhir batang b1, ingat gambar diagram harus polygon tertutup
Hapus gambar-gambar yang tidak dibutuhkan
Bagaimana menentukan gaya tarik atau tekan?
Plotkan arah gerak vektor pada diagram ke simpul A
Terlihat gaya batang a1 mendekati simpul, berarti gaya tekan ( – )
Gaya batang b1 menjauhi simpul, berarti gaya tarik ( + )
Simpul A udah, beralih ke simpul berikutnya dengan syarat hanya ada maksimal Dua Batang yang belum diketahui.
Di Simpul C ;
a1 , P ( sudah diketahui )
a2 , d1 , t1 ( belum diketahui) = Tiga Batang
Simpul C belum bisa dikerjakan
Simpul D
b1 ( sudah diketahui )
t1 , b2 ( belum diketahui ) = Dua Batang
Simpul D bisa dikerjakan
Sebelumnya, batang b1 sudah diketahui (+) maka b1 digambarkan menjauhi Simpul D
Urutan penggambaran ; b1 – t1 – b2
Terakhir batang b2, b2 harus menutup diawal mulai menggambar
Terlihat semua garis b2 tidak bisa menutup
Bagaimana agar b2 bisa menutup, maka t1 harus nol ( tidak ada gaya yang bekerja di batang t1 ) sehingga batang b2 bisa balik ke belakang menutup diawal penggambaran ( b2 berhimpit dengan b1 ).
Plotkan arah vector b2 di Simpul D
b2 menjauhi Simpul D = gaya tarik (+)
b1 (+) = b2 (+)
Sekarang Simpul C sudah bisa dikerjakan
t1 = 0
a1 = tekan (-) , P = 200kg
a2 dan d1 belum diketahui
urutan penggambaran = t1 – a1 – P – a2 – d1
Plotkan arah vector a2 dan d1 ke Simpul C
a2 mendekati simpul = gaya tekan (-)
d1 mendekati simpul = gaya tekan (-)
Ke simpul berikutnya
Simpul F
a2 telah diketahui (-)
P = 200kg
a3 dan t2 belum diketahui
urutan penggambaran = a2 – P – a3 – t2
Simpul E
Batang yang belum diketahui d2 dan b3
Urutan penggambaran
b2 – d1 – t2 – d2 – b3
Simpul H
t3 dan b4 belum diketahui
urutan penggambaran b3 – t3 – b4
Udah setengah jalan Ya!
Gambar selanjutnya hanya kebalikan dari diagram (beban tipikal dan struktur simetris), jika menggunakan Autocad tinggal di mirror.
Tidak berlaku jika strukturnya seperti ini
Lanjutkan Ya!
Simpul G
Batang yang belum diketahui a4 dan d3
Urutan penggambaran = t3 – d2 – a3 – P – a4 – d3
Simpul J
Batang yang belum diketahui a5 dan t4
Urutan penggambaran = a4 – P – a5 – t4
Simpul I
d4, dan b5 belum diketahui
Urutan penggambaran = b4 – d3 – t4 – d4 – b5
Simpul L
Simpul K
FINAL RESULT
Terakhir buat tabel gaya batang, ukur panjang tiap batang kemudian dikalikan factor skala
Metode yang umum digunakan dalam penyelesaian rangka batang :
- Metode keseimbangan titik simpul
- Metode potongan (Ritter)
- Metode Cremona
Langkah-langkah penyelesaian rangka batang dengan Cremona :
- Tentukan reaksi tumpuan yang terjadi (∑M = 0, ∑V = 0, ∑H = 0, Mekrek I harus bisa ya!)
- Tentukan skala penggambaran misal 1 : 100 (disarankan skala jangan terlalu kecil karena ketelitian metode Cremona tergantung pada skala yang digunakan)
- Analisis gaya dimulai dari simpul yang maksimal mempunyai Dua Batang yang belum diketahui gaya batangnya
- Inventarisir gaya2 pada simpul tersebut sesuai arah jarum jam dimulai dari gaya yang paling awal diketahui besarnya
- Gambar polygon gaya berdasarkan urutan tersebut sesuai dengan skala
- Polygon gaya harus berbentuk polygon tertutup
- Gaya yang menjauhi titik simpul merupakan gaya tarik (+)
- Gaya yang mendekati titik simpul merupakan gaya tekan (-)
Langkah pertama mencari reaksi tumpuan
Shortcut aja karena geometrinya simetris dan bebannya tipikal
RA = RB = 6P : 2
RA = RB = 600 kg
Beri notasi pada setiap batang dan simpul
Langkah kedua tentukan skala penggambaran, misal diambil 1 : 100 ( 1 cm pada gambar mewakili 100 kg gaya )
Langkah ketiga, simpul yang hanya memiliki maksimal Dua batang yang belum diketahui
Adalah simpul A dan B, gambar dimulai dari simpul A.
Langkah ke empat inventarisir gaya2 pada simpul A (dimulai dari gaya yang paling awal diketahui)
Urutan penggambaran RA – ½ P – a1 – b1
Terakhir batang b1, ingat gambar diagram harus polygon tertutup
Hapus gambar-gambar yang tidak dibutuhkan
Bagaimana menentukan gaya tarik atau tekan?
Plotkan arah gerak vektor pada diagram ke simpul A
Terlihat gaya batang a1 mendekati simpul, berarti gaya tekan ( – )
Gaya batang b1 menjauhi simpul, berarti gaya tarik ( + )
Simpul A udah, beralih ke simpul berikutnya dengan syarat hanya ada maksimal Dua Batang yang belum diketahui.
Di Simpul C ;
a1 , P ( sudah diketahui )
a2 , d1 , t1 ( belum diketahui) = Tiga Batang
Simpul C belum bisa dikerjakan
Simpul D
b1 ( sudah diketahui )
t1 , b2 ( belum diketahui ) = Dua Batang
Simpul D bisa dikerjakan
Sebelumnya, batang b1 sudah diketahui (+) maka b1 digambarkan menjauhi Simpul D
Urutan penggambaran ; b1 – t1 – b2
Terakhir batang b2, b2 harus menutup diawal mulai menggambar
Terlihat semua garis b2 tidak bisa menutup
Bagaimana agar b2 bisa menutup, maka t1 harus nol ( tidak ada gaya yang bekerja di batang t1 ) sehingga batang b2 bisa balik ke belakang menutup diawal penggambaran ( b2 berhimpit dengan b1 ).
Plotkan arah vector b2 di Simpul D
b2 menjauhi Simpul D = gaya tarik (+)
b1 (+) = b2 (+)
Sekarang Simpul C sudah bisa dikerjakan
t1 = 0
a1 = tekan (-) , P = 200kg
a2 dan d1 belum diketahui
urutan penggambaran = t1 – a1 – P – a2 – d1
Plotkan arah vector a2 dan d1 ke Simpul C
a2 mendekati simpul = gaya tekan (-)
d1 mendekati simpul = gaya tekan (-)
Ke simpul berikutnya
Simpul F
a2 telah diketahui (-)
P = 200kg
a3 dan t2 belum diketahui
urutan penggambaran = a2 – P – a3 – t2
Simpul E
Batang yang belum diketahui d2 dan b3
Urutan penggambaran
b2 – d1 – t2 – d2 – b3
Simpul H
t3 dan b4 belum diketahui
urutan penggambaran b3 – t3 – b4
Udah setengah jalan Ya!
Gambar selanjutnya hanya kebalikan dari diagram (beban tipikal dan struktur simetris), jika menggunakan Autocad tinggal di mirror.
Tidak berlaku jika strukturnya seperti ini
Lanjutkan Ya!
Simpul G
Batang yang belum diketahui a4 dan d3
Urutan penggambaran = t3 – d2 – a3 – P – a4 – d3
Simpul J
Batang yang belum diketahui a5 dan t4
Urutan penggambaran = a4 – P – a5 – t4
Simpul I
d4, dan b5 belum diketahui
Urutan penggambaran = b4 – d3 – t4 – d4 – b5
Simpul L
Simpul K
FINAL RESULT
Terakhir buat tabel gaya batang, ukur panjang tiap batang kemudian dikalikan factor skala
Batang
|
Gaya Batang (kg)
|
|
Tarik (+)
|
Tekan (-)
|
|
a1
|
1000
|
|
a2
|
800
|
|
a3
|
800
|
|
a4
|
800
|
|
a5
|
800
|
|
a6
|
1000
|
|
b1
|
866.03
|
|
b2
|
866.03
|
|
b3
|
519.62
|
|
b4
|
519.62
|
|
b5
|
866.03
|
|
b6
|
866.03
|
|
t1
|
-
|
-
|
t2
|
200
|
|
t3
|
-
|
-
|
t4
|
200
|
|
t5
|
-
|
-
|
d1
|
200
|
|
d2
|
346.41
|
|
d3
|
346.41
|
|
d4
|
200
|
Terima kasih. Sangat mudah dimengerti
BalasHapus